Materi dan Soal Sistem Starter

Hiro Entertaiment
Kuis Sistem Starter Sepeda Motor

Kuis Sistem Starter Sepeda Motor

30:00

📚 Materi Sistem Starter Sepeda Motor

1. Pengertian Sistem Starter

Definisi Dasar

Sistem starter adalah rangkaian komponen kelistrikan dan mekanik yang berfungsi untuk memberikan putaran awal pada mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) agar dapat memulai siklus kerjanya secara mandiri. Sistem ini mengkonversi energi listrik dari aki (accumulator/battery) menjadi energi mekanik rotasi yang diperlukan untuk memutar crankshaft mesin.

Prinsip Kerja Fundamental

Mesin pembakaran dalam memerlukan putaran minimum (cranking speed) sekitar 100-200 RPM untuk dapat memulai proses pembakaran. Pada putaran ini, kompresi udara-bahan bakar mencapai tekanan dan temperatur yang cukup untuk terjadi pembakaran spontan (pada mesin diesel) atau pembakaran dengan bantuan busi (pada mesin bensin).

Mesin 4-Tak

Memerlukan minimal 2 putaran crankshaft untuk 1 siklus lengkap (intake-compression-power-exhaust)

Mesin 2-Tak

Memerlukan 1 putaran crankshaft untuk 1 siklus lengkap, lebih mudah di-starter

Fungsi Utama Sistem Starter

1. Cranking Function

Memberikan torsi awal yang cukup besar untuk mengatasi resistensi kompresi dan gesekan internal mesin

2. Speed Control

Mengatur kecepatan putaran starter agar sesuai dengan kebutuhan mesin (tidak terlalu cepat/lambat)

3. Engagement Control

Mengatur timing hubungan dan pemutusan antara starter dengan mesin

4. Protection Function

Melindungi sistem starter dari kerusakan akibat backfire atau overspeed

Spesifikasi Teknis Umum

Tegangan Kerja

12V DC (sepeda motor)

6V DC (motor kecil)

24V DC (motor besar)

Arus Kerja

50-150A (normal load)

200-400A (heavy load)

10-30A (no load)

Putaran

3000-5000 RPM (no load)

150-300 RPM (cranking)

Rasio gigi 1:10 - 1:15

💡 Fakta Menarik

  • • Motor starter dapat menghasilkan torsi 10-20 kali lebih besar dari motor listrik biasa dengan daya yang sama
  • • Sistem starter hanya bekerja maksimal 30 detik untuk mencegah overheating
  • • Konsumsi daya starter setara dengan 20-30 lampu mobil yang menyala bersamaan
  • • Temperatur kerja motor starter dapat mencapai 150-200°C dalam kondisi normal

2. Komponen Sistem Starter

A. Motor Starter (DC Motor)

1. Armature (Rotor)

Bagian yang berputar dalam motor starter, terdiri dari:

  • Armature Core: Inti besi berlaminasi untuk mengurangi eddy current
  • Armature Winding: Lilitan kawat tembaga pada slot-slot armature
  • Armature Shaft: Poros armature dari baja karbon tinggi
  • Balancing: Diseimbangkan dinamis untuk mengurangi getaran
Spesifikasi: Diameter 60-80mm, Panjang 100-150mm, Material: Silicon Steel
2. Field Coil (Stator)

Menghasilkan medan magnet tetap, terdiri dari:

  • Field Winding: 2-4 kutub dengan lilitan kawat tembaga
  • Pole Shoes: Sepatu kutub untuk memusatkan medan magnet
  • Yoke: Rangka luar dari besi tuang atau baja
  • Insulation: Isolasi kelas H (180°C)
Tipe: Series wound (torsi tinggi), Shunt wound (kecepatan konstan)
3. Commutator

Segmen tembaga untuk switching arus:

  • Copper Segments: 12-24 segmen tembaga murni
  • Mica Insulation: Isolasi mika antar segmen
  • Riser: Penghubung ke armature winding
  • Surface Finish: Permukaan halus Ra 0.8-1.6 μm
Maintenance: Undercut mika 0.5-0.8mm, Diameter run-out max 0.05mm
4. Carbon Brush

Sikat karbon untuk kontak listrik:

  • Material: Karbon + grafit + tembaga (grade EG-14)
  • Brush Holder: Rumah sikat dengan pegas tekan
  • Spring Pressure: 150-250 gram per cm²
  • Contact Area: 75-85% dari luas brush
Wear Limit: Panjang minimum 8mm, Ganti jika aus 50%
5. Housing & End Frame
Drive End Frame

Bearing, Oil seal, Bendix drive mounting

Main Housing

Field coil, Pole shoes, Ventilation

Commutator End Frame

Brush holder, Terminal, Bearing

B. Solenoid Starter

1. Pull-in Coil
  • Fungsi: Menarik plunger masuk ke dalam solenoid
  • Lilitan: Kawat tebal, lilitan sedikit (50-100 turn)
  • Resistansi: 0.5-1.0 Ohm
  • Arus: 8-12 Ampere saat aktif
  • Waktu kerja: 0.1-0.3 detik (intermittent)
2. Hold-in Coil
  • Fungsi: Menahan plunger dalam posisi aktif
  • Lilitan: Kawat tipis, lilitan banyak (200-400 turn)
  • Resistansi: 2.0-4.0 Ohm
  • Arus: 3-5 Ampere saat menahan
  • Waktu kerja: Continuous (selama starter aktif)
3. Plunger Assembly
  • Material: Besi lunak (soft iron) untuk kemagnetan
  • Stroke: 10-15mm pergerakan linear
  • Guide: Presisi fit dengan toleransi 0.05mm
  • Surface: Chrome plated untuk anti korosi
  • Force: 50-80 kg gaya dorong maksimum
4. Contact Points
  • Material: Silver tungsten atau copper tungsten
  • Kapasitas: 200-400 Ampere continuous
  • Voltage drop: Maksimal 0.2V pada arus penuh
  • Contact force: 15-25 kg untuk kontak yang baik
  • Arc resistance: Tahan terhadap busur api
Prinsip Kerja Solenoid
Step 1

Pull-in coil aktif, plunger tertarik

Step 2

Bendix drive terdorong, pinion engage

Step 3

Contact point menutup, motor berputar

Step 4

Hold-in coil menahan posisi aktif

C. Bendix Drive (Overrunning Clutch)

Konstruksi Internal
  • Outer Race: Rumah luar dengan pinion gear
  • Inner Race: Rumah dalam terhubung ke armature shaft
  • Roller/Sprag: Elemen pengunci satu arah
  • Spring: Pegas untuk mengunci roller
  • Cage: Sangkar penahan roller
Prinsip One-Way Clutch

Roller mengunci saat starter berputar lebih cepat dari mesin, bebas saat mesin lebih cepat dari starter

Spesifikasi Teknis
Pinion Gear

Jumlah gigi: 8-12, Modul: 2.5-3.0, Material: SCM415

Overrun Speed

Maksimal: 8000 RPM, Normal: 3000-5000 RPM

Torque Capacity

Forward: 50-80 Nm, Overrun: Free wheeling

Mekanisme Engagement
Engagement

Solenoid mendorong bendix drive maju, pinion gear berkaitan dengan ring gear

Cranking

Motor starter memutar pinion, memutar ring gear dan crankshaft

Disengagement

Mesin hidup, overrun clutch bebas, return spring menarik kembali

D. Komponen Pendukung

Relay Starter
  • Tipe: SPST (Single Pole Single Throw)
  • Coil voltage: 12V DC, 85-100 mA
  • Contact rating: 200A continuous, 400A peak
  • Contact material: Silver cadmium oxide
  • Operating time: 10-15 ms
Starter Switch
  • Tipe: Momentary push button (NO)
  • Contact rating: 10A @ 12V DC
  • Material: Silver contact, plastic housing
  • IP rating: IP65 (dust & water resistant)
  • Life cycle: 100,000 operations minimum
Ring Gear
  • Material: SCM420 atau S45C (heat treated)
  • Hardness: HRC 45-55 pada gigi
  • Jumlah gigi: 100-150 (tergantung mesin)
  • Modul: 2.5-3.0 (sama dengan pinion)
  • Mounting: Press fit atau shrink fit ke flywheel
Wiring Harness
  • Main cable: 25-35 mm² (starter motor)
  • Control cable: 2.5-4.0 mm² (solenoid)
  • Insulation: PVC atau XLPE, 105°C rating
  • Protection: Fuse 200-300A (slow blow)
  • Connector: Waterproof, vibration resistant

3. Cara Kerja Sistem Starter

Siklus Kerja Lengkap Sistem Starter

Fase 1: Inisiasi (0-50ms)
  • • Starter switch ditekan oleh operator
  • • Arus 2-3A mengalir ke relay starter coil
  • • Relay starter menutup, menghubungkan aki ke solenoid
  • • Pull-in coil dan hold-in coil mendapat tegangan 12V
  • • Medan magnet terbentuk dalam solenoid
Fase 2: Engagement (50-150ms)
  • • Plunger tertarik masuk dengan gaya 50-80 kg
  • • Bendix drive terdorong maju 10-15mm
  • • Pinion gear mulai berkaitan dengan ring gear
  • • Gigi pinion masuk ke celah ring gear
  • • Engagement spring terkompresi
Fase 3: Cranking (150ms-10s)
  • • Contact point solenoid menutup sempurna
  • • Arus besar 200-400A mengalir ke motor starter
  • • Motor starter berputar 3000-5000 RPM
  • • Pinion gear memutar ring gear 150-300 RPM
  • • Crankshaft mesin berputar, kompresi dimulai
Fase 4: Disengagement (0-100ms)
  • • Mesin hidup, starter switch dilepas
  • • Solenoid coil kehilangan tegangan
  • • Return spring mendorong plunger keluar
  • • Overrun clutch membebaskan putaran
  • • Pinion gear kembali ke posisi rest

Analisis Teknis Proses Cranking

Aspek Elektris
Tegangan Kerja:
• Nominal: 12V DC
• Minimum: 10.5V
• Drop maksimal: 0.5V
Arus Konsumsi:
• No load: 50-80A
• Normal load: 150-250A
• Stall current: 400-600A
Daya Output:
• Mechanical: 2-4 kW
• Electrical: 3-5 kW
• Efficiency: 60-80%
Aspek Mekanis
Torsi Output:
• Starting torque: 15-25 Nm
• Running torque: 8-15 Nm
• Peak torque: 30-40 Nm
Kecepatan Putaran:
• Motor starter: 3000-5000 RPM
• Pinion gear: 3000-5000 RPM
• Ring gear: 200-350 RPM
Gear Ratio:
• Typical: 1:10 - 1:15
• Torque multiplication: 10-15x
• Speed reduction: 10-15x
Aspek Termal
Temperatur Kerja:
• Ambient: -20°C to +80°C
• Motor: 120-150°C
• Solenoid: 100-130°C
Heat Generation:
• I²R losses: 1-2 kW
• Friction losses: 0.5-1 kW
• Total heat: 1.5-3 kW
Cooling:
• Natural convection
• Thermal mass
• Duty cycle: 30s max

Timing Diagram Sistem Starter

Sequence Timing (Total: ~200ms untuk start)
Event
0ms
25ms
50ms
100ms
150ms
200ms
250ms
Switch Press
ON
ON
ON
ON
ON
OFF
OFF
Relay Close
-
ON
ON
ON
ON
OFF
OFF
Solenoid Pull
-
-
PULL
PULL
HOLD
OFF
OFF
Pinion Engage
-
-
-
ENG
ENG
DIS
DIS
Motor Crank
-
-
-
-
CRANK
STOP
STOP

Kondisi Operasi Khusus

Cold Start Condition
  • • Oli mesin kental, resistensi tinggi
  • • Kapasitas aki berkurang 20-50%
  • • Waktu cranking lebih lama (5-15 detik)
  • • Arus starter meningkat 20-30%
  • • Perlu preheating pada mesin diesel
Hot Start Condition
  • • Oli mesin encer, resistensi rendah
  • • Vapor lock pada sistem bahan bakar
  • • Heat soak pada komponen elektrik
  • • Starter lebih mudah berputar
  • • Risiko overheating komponen
Flooded Engine
  • • Bahan bakar berlebih di ruang bakar
  • • Kompresi tinggi, beban starter berat
  • • Cranking lebih lama tanpa pembakaran
  • • Risiko overheating motor starter
  • • Perlu prosedur khusus (throttle terbuka)
High Altitude Operation
  • • Densitas udara rendah
  • • Pembakaran kurang sempurna
  • • Cranking time lebih lama
  • • Cooling kurang efektif
  • • Perlu adjustment mixture

⚠️ Parameter Kritis

Gear Ratio:
1:10 - 1:15 untuk torsi optimal vs kecepatan cranking yang sesuai
Duty Cycle:
Maksimal 30 detik ON, 2 menit OFF untuk mencegah overheating
Engagement Timing:
Pinion harus engage sebelum motor berputar penuh

4. Jenis-jenis Sistem Starter

A. Starter Elektrik

Menggunakan motor listrik untuk memutar mesin

Kelebihan:

  • • Mudah dioperasikan
  • • Tidak memerlukan tenaga fisik
  • • Dapat digunakan dalam posisi apapun
  • • Lebih praktis dan cepat

Kekurangan:

  • • Bergantung pada kondisi aki
  • • Komponen lebih kompleks
  • • Biaya perawatan lebih tinggi

B. Starter Kick (Manual)

Menggunakan tenaga kaki untuk memutar mesin

Kelebihan:

  • • Tidak bergantung pada listrik
  • • Konstruksi sederhana
  • • Biaya perawatan rendah
  • • Lebih awet

Kekurangan:

  • • Memerlukan tenaga fisik
  • • Sulit pada mesin besar
  • • Tidak praktis untuk wanita/lansia

5. Troubleshooting Sistem Starter

🔧 Masalah Umum dan Solusi

1. Starter Tidak Berputar Sama Sekali

Penyebab:

  • • Aki lemah atau habis
  • • Kabel putus atau korosi
  • • Relay starter rusak
  • • Starter switch rusak
  • • Motor starter rusak

Solusi: Periksa tegangan aki, bersihkan terminal, ganti relay/switch yang rusak

2. Starter Berputar Lambat

Penyebab:

  • • Aki lemah
  • • Carbon brush aus
  • • Commutator kotor
  • • Tahanan internal tinggi

Solusi: Charge aki, ganti carbon brush, bersihkan commutator

3. Starter Berputar tapi Mesin Tidak Hidup

Penyebab:

  • • Bendix drive slip
  • • Ring gear aus
  • • Pinion gear aus
  • • Return spring lemah

Solusi: Ganti bendix drive, periksa ring gear, setel return spring

4. Starter Berbunyi "Klik" saja

Penyebab:

  • • Solenoid bekerja tapi kontak utama tidak tersambung
  • • Kontak point aus/kotor
  • • Plunger macet

Solusi: Bersihkan atau ganti kontak point, service solenoid

🔍 Prosedur Pemeriksaan

  1. 1. Periksa tegangan aki (minimal 12V)
  2. 2. Periksa kondisi kabel dan terminal
  3. 3. Test relay starter dengan multimeter
  4. 4. Periksa kontinuitas starter switch
  5. 5. Ukur tahanan motor starter
  6. 6. Periksa kondisi carbon brush
  7. 7. Test solenoid secara terpisah

6. Perawatan dan Pemeliharaan

🔧 Perawatan Berkala

Setiap 1000 km:
  • • Periksa tegangan aki
  • • Bersihkan terminal aki
  • • Periksa kabel starter
Setiap 5000 km:
  • • Periksa carbon brush
  • • Bersihkan commutator
  • • Test relay starter
Setiap 10000 km:
  • • Service motor starter
  • • Periksa bendix drive
  • • Ganti oli bearing

⚠️ Tips Penggunaan

  • 1. Jangan menekan starter lebih dari 10 detik
  • 2. Beri jeda 30 detik antar percobaan starter
  • 3. Lepas starter segera setelah mesin hidup
  • 4. Jangan starter saat mesin masih hidup
  • 5. Periksa aki secara berkala
  • 6. Hindari starter berulang-ulang
  • 7. Gunakan oli yang sesuai spesifikasi

🚨 Peringatan Keselamatan

  • • Selalu matikan kontak saat melakukan perawatan
  • • Lepas terminal negatif aki terlebih dahulu
  • • Gunakan alat pelindung diri (sarung tangan, kacamata)
  • • Hindari korsleting saat bekerja dengan sistem kelistrikan
  • • Jangan merokok saat bekerja dekat aki

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !