Materi Penggunaan Scanner dan Multimeter Digital Teknik Sepeda Motor

Hiro Entertaiment
Panduan Scanner dan Multimeter Motor
⏱️
WAKTU BELAJAR
10:00
Siap Dimulai
Logo Sekolah

Panduan Scanner & Multimeter Digital

Teknik Sepeda Motor - Materi Pembelajaran Lengkap
🎯

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, siswa dapat:

1
Menjelaskan fungsi scanner dan multimeter digital
2
Mengoperasikan scanner sepeda motor untuk membaca data ECU
3
Menggunakan multimeter digital untuk pengukuran kelistrikan
4
Mendiagnosa kerusakan berdasarkan hasil pengukuran
5
Memahami standar K3 dalam penggunaan alat uji elektronik
🔍

Scanner Motor (Diagnostic Tool)

Scanner motor (OBD-II Scanner) adalah alat diagnostik elektronik yang digunakan untuk melakukan diagnosa sistem injeksi (EFI) melalui ECU (Electronic Control Unit) sepeda motor. Alat ini sangat penting untuk diagnosa sistem injeksi modern.

🎯 Fungsi Scanner Motor:

📊 Membaca kode kerusakan (DTC)
🗑️ Menghapus DTC setelah perbaikan
📡 Membaca live data sensor
⚙️ Menguji aktuator (actuator test)
⛽ Mengecek sistem bahan bakar
🔌 Mengecek kelistrikan mesin

🔧 Bagian Utama Scanner:

📱 Layar display
🎮 Tombol navigasi
🔌 Kabel OBD khusus motor (Yamaha, Honda, Suzuki berbeda)
🔗 Port konektor 4-pin / 6-pin / 16-pin

📋 Cara Menggunakan Scanner:

1 Matikan kontak motor - Pastikan kunci kontak dalam posisi OFF sebelum menghubungkan scanner
2 Hubungkan konektor scanner ke port OBD motor (biasanya di dekat ECU atau di bawah jok)
3 Nyalakan kunci kontak (ON) - Mesin belum perlu dihidupkan
4 Pilih menu Read Codes / Live Data pada scanner
5 Catat kode kerusakan yang muncul pada layar scanner
6 Baca data sensor seperti TPS, MAP, IAT, ECT, O2 Sensor untuk analisis lebih lanjut
7 Setelah perbaikan, lakukan Clear DTC untuk menghapus kode error dari memori ECU

📌 Contoh Kode Kerusakan (DTC):

Kode
Sistem
Arti
12
CKP
Sensor Crankshaft rusak
21
EOT
Sensor temperatur mesin
29
TPS
Sensor throttle bermasalah
54
Fuel Pump
Tekanan bahan bakar kurang

🔧 Fungsi Tambahan Scanner:

Live Data
Real-time
RPM Engine
Monitor
Sensor Test
Aktif
Injector Test
Manual

Multimeter Digital

Multimeter digital (DMM) adalah alat pengukuran untuk sistem kelistrikan sepeda motor. Alat ukur listrik serbaguna yang dapat mengukur tegangan (Voltage), arus (Ampere), dan hambatan (Ohm).

🎯 Fungsi Multimeter Digital:

🔋 Mengukur tegangan DC
⚡ Mengukur tegangan AC
🔌 Mengukur arus listrik
📊 Mengukur hambatan (Ohm)
🔗 Mengecek kontinuitas kabel
📡 Mengukur nilai sensor EFI

🔧 Bagian Penting Multimeter:

📱 Layar LCD untuk menampilkan hasil pengukuran
🎛️ Selektor fungsi (V, A, Ω) untuk memilih mode pengukuran
🔴 Probe merah (+) dan hitam (–) untuk menghubungkan ke komponen
🔌 Port COM dan VΩmA untuk memasang probe
⏸️ Hold & auto-range (jika tersedia) untuk kemudahan pengukuran

📋 Pengukuran Tegangan (Voltage DC):

1 Putar selector switch ke posisi V⎓ (Voltage DC) dengan range yang sesuai (biasanya 20V)
2 Hubungkan probe merah ke terminal positif (+) dan probe hitam ke negatif (-) atau ground
3 Baca hasil pengukuran pada layar display (tegangan aki normal: 12.5-13V saat OFF, 13.5-14.5V saat mesin hidup)

📋 Pengukuran Hambatan (Resistance):

1 Pastikan komponen yang diukur TIDAK dialiri arus listrik (lepas dari rangkaian)
2 Putar selector switch ke posisi Ω (Ohm) dengan range sesuai kebutuhan
3 Hubungkan kedua probe ke kedua ujung komponen yang diukur
4 Baca hasil pengukuran (contoh: koil pengapian 0.5-5Ω untuk primer, 5k-15kΩ untuk sekunder)

📋 Pengukuran Kontinuitas (Continuity):

1 Putar selector ke simbol dioda atau kontinuitas ()))
2 Hubungkan probe ke kedua titik yang akan dicek (kabel, saklar, sekring)
3 Jika multimeter berbunyi "beep", maka rangkaian tersambung dengan baik
🧪

Penggunaan Multimeter Digital - Praktik Langsung

🔋 1. Mengukur Tegangan Aki (DC Voltage)

Tujuan: Mengetahui kondisi kesehatan aki sepeda motor

1 Putar selektor ke DCV 20V (Voltage DC)
2 Hubungkan probe merah ke terminal (+) aki, probe hitam ke (–)
3 Baca hasil pada layar dan bandingkan dengan nilai normal
Motor Mati (OFF)
12.4 - 12.7V
Kondisi Normal
Mesin Hidup (ON)
13.5 - 14.5V
Charging Normal
💡
Interpretasi: Jika tegangan < 12V saat OFF, aki sudah lemah. Jika < 13V saat mesin hidup, sistem charging bermasalah.

⚡ 2. Mengukur Tegangan Spul (AC Voltage)

Tujuan: Mengecek kondisi generator/spul pengisian aki

1 Putar selektor ke ACV 200V (Voltage AC)
2 Hubungkan probe ke output kabel spul (biasanya kuning)
3 Hidupkan mesin dan gas sedikit
4 Tegangan harus meningkat saat RPM naik (20-80V tergantung model motor)
💡
Interpretasi: Jika tegangan tidak naik saat di-gas, kemungkinan spul rusak atau ada kabel putus.

📊 3. Mengecek Hambatan Sensor (Ohm)

Tujuan: Menguji sensor TPS / IAT / ECT / CKP

1 Putar selektor ke Ω 20K (Ohm/Resistance)
2 Lepas soket sensor dari kabel harness (penting!)
3 Ukur hambatan antar terminal sensor
4 Bandingkan hasil dengan spesifikasi manual book pabrik
📋 Contoh Nilai Standar Sensor:
TPS (Throttle Position Sensor): 4-6 kΩ (throttle tertutup)
IAT (Intake Air Temp): 2-3 kΩ (suhu 25°C)
ECT (Engine Coolant Temp): 2-3 kΩ (suhu 25°C)
CKP (Crankshaft Position): 200-400 Ω
💡
Interpretasi: Jika hasil O.L (Over Limit) atau 0Ω, sensor rusak. Ganti dengan yang baru.

🔗 4. Cek Kontinuitas Kabel

Tujuan: Mencari kabel yang putus atau koneksi yang buruk

1 Putar selektor ke mode buzzer / kontinuitas (simbol ))))
2 Tempelkan probe pada kedua ujung kabel yang akan dicek
3 Jika bunyi "beep" → Kabel tersambung normal ✅
4 Jika tidak bunyi → Kabel putus atau koneksi jelek ❌
✅ Beep
Kabel Normal
Tersambung baik
❌ Tidak Bunyi
Kabel Putus
Perlu diganti
💡
Tips: Gunakan cara ini untuk cek sekring, saklar, relay, dan semua komponen kelistrikan yang butuh koneksi.
🔍

Contoh Pengukuran pada Sensor EFI

Berikut adalah nilai standar pengukuran untuk sensor-sensor EFI yang umum digunakan pada sepeda motor injeksi. Gunakan sebagai referensi saat melakukan diagnosa.

Sensor
Jenis Pengukuran
Nilai Normal
TPS
Tegangan (V)
0.6 – 0.7V (posisi idle / throttle tertutup)
O2 Sensor
Tegangan (V)
0.1 – 0.9V (saat mesin bekerja normal)
ECT
Hambatan (Ω)
2000Ω (dingin) – 300Ω (panas)
MAP
Tegangan (V)
1.0 – 4.5V (tergantung tekanan intake)
📌
Catatan Penting: Nilai di atas adalah referensi umum. Selalu cek manual book motor Anda untuk nilai spesifikasi yang akurat sesuai model dan tahun produksi.
🦺

Keselamatan Kerja (K3)

⚠️ Keselamatan adalah prioritas utama! Patuhi semua prosedur K3 berikut untuk menghindari kecelakaan kerja dan kerusakan komponen.

Penggunaan Multimeter
  • Gunakan multimeter sesuai fungsi - Jangan mengukur arus dengan mode voltage atau sebaliknya
  • Pilih range yang tepat - Mulai dari range tertinggi jika tidak tahu nilai yang akan diukur
  • Periksa probe sebelum digunakan - Pastikan tidak ada kabel yang terkelupas atau putus
  • Jangan sentuh terminal listrik saat mesin dalam keadaan ON dengan tangan telanjang
⚠️ Hindari Korsleting (Short Circuit)
  • Hindari probe menyentuh bodi logam atau dua terminal berbeda secara bersamaan
  • Pastikan probe tidak tergelincir saat melakukan pengukuran pada terminal kecil
  • Lepas kabel aki negatif (–) jika akan melakukan perbaikan pada sistem kelistrikan
🔍 Penggunaan Scanner Motor
  • Pastikan scanner terhubung dengan benar - Cek pin konektor tidak bengkok atau kotor
  • Jangan mencabut scanner saat mesin menyala kecuali prosedur mengizinkan
  • Matikan kontak sebelum menghubungkan scanner ke port OBD motor
  • Gunakan kabel OBD yang sesuai dengan merk dan tipe motor (Honda, Yamaha, Suzuki berbeda)
👷 Alat Pelindung Diri (APD)
  • Gunakan sarung tangan isolasi saat bekerja dengan sistem kelistrikan tegangan tinggi
  • Pakai sepatu keselamatan dengan sol karet untuk menghindari sengatan listrik
  • Gunakan kacamata safety jika bekerja di area dengan percikan api atau cairan
  • Kenakan wearpack atau pakaian kerja yang tidak mudah terbakar
🏢 Lingkungan Kerja Aman
  • Bekerja di area yang berventilasi baik untuk menghindari gas knalpot berbahaya
  • Pastikan area kerja bersih dari bahan mudah terbakar (bensin, oli, kain berminyak)
  • Sediakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di area bengkel
  • Bekerja dengan pencahayaan yang cukup untuk menghindari kesalahan
🚨
PERINGATAN: Jika terjadi sengatan listrik, segera matikan kontak motor dan lepas kabel aki. Jika terjadi kebakaran, gunakan APAR CO₂ atau powder, JANGAN gunakan air!
⚠️

Tips Keselamatan & Perawatan

🔴
Jangan mengukur tegangan tinggi melebihi batas maksimal multimeter (biasanya 600V). Untuk sistem pengapian gunakan alat khusus.
🔋
Periksa baterai multimeter secara berkala. Baterai lemah dapat menyebabkan pembacaan yang tidak akurat.
🧲
Simpan alat di tempat kering dan hindari dari medan magnet kuat, suhu ekstrem, dan benturan keras.
🔌
Pastikan probe dalam kondisi baik - tidak ada keretakan pada kabel atau probe yang aus. Ganti jika sudah rusak.
📖
Selalu rujuk manual book motor untuk nilai standar tegangan, hambatan, dan spesifikasi komponen sebelum melakukan diagnosa.
Lepaskan kabel aki negatif (-) saat akan melakukan perbaikan sistem kelistrikan untuk menghindari korsleting.
🏢

Hiro Corporation

by Apri Nurrohmat, S.Pd., S.T

���� 2024 Materi Pembelajaran Teknik Sepeda Motor

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !